Siapakah dia?
Entah dia datang dari mana?
Tiba-tiba dia hadir begitu saja dalam kehidupanku
Sapaannya membuat aku bersemangat ,
Hari-hari yang kujalani menjadi segar dan tak layu lagi seperti hari kemarin.
Energi semangatnya begitu kuat menjalar ke seluruh jiwa.


Entah dia datang dari mana Tuhan?
Apakah Engkau sengaja mengirimnya?
Sengaja mengirimnya untuk menyegarkan kelayuan jiwa ini?
Ah..  entahlahh!


Biarkan saja mengalir...
Seperti air yang mengalir melewati sungai
Biarkan kujalani sisa2 hari ini,
Biarkanlah mengalir apa adanya,
Biarkanlah berjalan bersama walau tak seiring kemaunnya,
Biarkanlah tertawa bersama walau tanpa saling pandang,
Biarkanlah seakan-akan dekat walau sebenarnya jauh,
Biarkan petualangan yang mempertemukannya lagi.


Jika ini cinta..
biarkanlah tumbuh..
Jika ini cinta yang hanya singkah, mekar dan kemudian layu
Biarkanlah Engkau yang menyirami-Nya,
Menumbuhkan-Nya lagi dan merawat kisah ini..


Bukan!
Ini bukan cinta…
Tepatnya aku belum tau perasaan apa ini
Sebenarnya aku belum mencintainya saat ini.
Namun ada rasa syukur manakala dia mengikis keragu-raguanku.
Keraguan tentang masa depan yang harus aku jalani
dia mengajarkan banyak hal tentang hidup dan kehidupan,
tentang bagaimana bertahan hidup,
tentang doa yang sebenarnya,
doa yang bukan hanya dalam pikiran dan kata-kata di mulut,
tapi doa yang nyata, doa yang menjadi jawaban dan harapan bagi sesama.
aku tidak tau banyak tentang dirimu,
yang aku tau, 
aku mencintai-Mu.
bersyukur aku pernah Engkau pertemukan dengan sosok seperti dia
rasa syukur ini menggiring aku untuk
membalas cinta-Mu kepadaku
membalasnya dengan menjadi sahabat bagi dia yang t'lah menyegarkan kembali hari-hariku
Jika ini cinta,
hantarlah aku untuk mencintainya ('',)








(LoveYou♥GOD)



2 komentar:

dame mengatakan...

uhuyy... artikel bagus, karena dari hati ya hehehe.. mas jogja?

Devi Ariyani mengatakan...

hahhaaaa... koq komen artikel ini siy... rupanya baca-baca tulisanku juga yaaa... hehheee... jadi maluu ada yang baca juga