Kisah-kisah singkat tentang mukjizat Ekaristi berikut ini disampaikan untuk meneguhkan iman kita akan Kehadiran Nyata Yesus Kristus dalam Sakramen Mahakudus. Namun demikian, bagi mereka yang tidak percaya, tidak akan ada penjelasan yang dapat meyakinkan mereka. Sebaliknya, bagi mereka yang percaya, tidak akan ada penjelasan yang diperlukan lagi.



HOSTI telah berubah menjadi DAGING dan ANGGUR menjadi DARAH!


Mukjizat ini terjadi hampir 1300 tahun yang silam dan berlangsung hingga kini. Sekitar tahun 1970-an dilakukan penelitian dan hasilnya membuktikan bahwa daging tersebut adalah jaringan jantung manusia dan darahnya adalah darah manusia, keduanya memiliki golongan darah AB. Darah memiliki karakteristik darah hidup dan tidak diketemukan adanya bahan pengawet atau sejenisnya, baik dalam daging maupun dalam darah. Kami merenungkan mukjizat Lanciano dengan Kitab Suci:

Mukjizat Lanciano
Maka kata Yesus kepada mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (Yoh 6:53-54)

Bangkitkanlah dalam diri kami rasa lapar dan haus akan santapan Ekaristi-Mu, ya Kristus, agar dengan mengikuti-Mu dan mencicipi roti surgawi-Mu, kami boleh datang untuk menikmati kehidupan kekal.


AUGSBURG, tahun 1194
WunderbarlichenMukjizat ini terjadi ketika seorang wanita ingin menyimpan Hosti yang telah dikonsekrasikan dalam rumahnya. Suatu pagi, ia menerima Ekaristi, tetapi tidak menyantapnya. Ia membawa pulang Hosti dan menempatkannya dalam segel, menjadikannya suatu reliqui sederhana. Ia menyimpan Tubuh Kristus di rumahnya selama lima tahun, tetapi lama-kelamaan timbul perasaan bersalah hingga akhirnya ia mengatakannya kepada pastor paroki.

Pastor Berthold, imam setempat, terperanjat ketika membuka segel reliqui. Dialah yang pertama melihat bahwa Hosti telah berubah menjadi sesuatu yang tampak seperti daging dengan lapisan-lapisan merah yang nampak jelas. Imam mendiskusikan masalah ini panjang lebar dan memutuskan bahwa mereka akan dapat mengidentifikasikannya dengan lebih baik jika daging dibagi menjadi dua bagian. Mereka keheranan ketika mendapati bahwa daging tidak dapat dibagi karena disatukan oleh pembuluh-pembuluh darah yang seperti benang. Diyakini kemudian bahwa daging tersebut adalah daging Tuhan kita Yesus Kristus.

Uskup Udalskolk dengan seksama meneliti mukjizat tersebut dan memerintahkan agar mukjizat Hosti ditempatkan kembali ke dalam segel reliquinya semula untuk dipindahkan ke katedral.

Mukjizat Hosti dan segelnya kemudian ditempatkan dalam suatu wadah kristal dan disimpan dalam kaca. Hosti tetap dalam keadaan semula hingga hampir 800 tahun.

Setiap tahun pada tanggal 11 Mei, pada perayaan Fest des Wunderbarlichen, yaitu Pesta Mukjizat Harta yang Mengagumkan, Hosti dihormati dengan perayaan Misa yang khidmat dan pakaian liturgi khusus.

Ya Kristus, berilah kami rahmat untuk memahami lebih baik serta membagikan kebenaran akan Kehadiran-Mu yang Nyata dalam Ekaristi. “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, firman-Mu adalah kebenaran.” (Yoh 17:17).



CASCIA, sekitar tahun 1300
Mukjizat Ekaristi  CasciaCascia adalah sebuah kota kecil di pegunungan di lembah Umbrian, Italia. Itulah kota kediaman St. Rita dari Cascia. Jenazah St. Rita yang hingga kini masih utuh dibaringkan di Basilika Utama. Di bawahnya, di Basilika Kecil, disimpan Mukjizat Ekaristi dan jenazah Beato Simone Fidati, seorang imam yang terlibat langsung dalam mukjizat tersebut.

Pada masa terjadinya mukjizat, seorang imam tak lagi memiliki rasa hormat terhadap Ekaristi. Ketika diminta untuk mengantarkan Sakramen Mahakudus kepada seorang petani yang sedang sakit, ia mengambil sekeping Hosti yang telah dikonsekrasikan, menempatkannya dengan sembarangan di antara halaman-halaman buku breviary, lalu berangkat. Ketika ia membuka bukunya, ia mendapati bahwa Hosti telah berubah warna merah darah segar dan darah meresap ke kedua halaman buku di mana Hosti diselipkan.

Imam tersebut kemudian mohon nasehat Beato Simone Fidati, seorang imam yang kudus dan dihormati pada masa itu. Pastor Fidati menerima pengakuan sang imam dan memberinya absolusi. Beato Fidati mengambil kedua halaman dari breviary itu; satu ditempatkannya di tabernakel di Perugia dan satunya lagi ditempatkannya di Cascia. Mukjizat Ekaristi ini diperingati secara istimewa di Cascia setiap tahun pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.

Orang-orang yang melihat ke halaman yang ternoda darah itu dapat melihat gambar Kristus tertera di sana.

Ya Kristus, berilah kami rahmat agar dapat melihat Engkau dalam Ekaristi dan mengenali-Mu pada saat pemecahan roti.





BOLOGNA, tahun 1333
Mukjizat ini terjadi pada tahun 1333 di Bologna, Italia karena seorang gadis remaja saleh yang berumur sebelas tahun memiliki kerinduan yang berkobar-kobar untuk menyambut Kristus dalam Ekaristi.

Imelda Lambertini dilahirkan dalam sebuah keluarga kaya. Ayahnya adalah Count Eagno Lambertini. Imelda bergabung dalam Biara Dominikan ketika usianya baru sembilan tahun. Ia disayangi oleh para biarawati lainnya. Dalam usia yang masih sangat muda, Imelda memiliki cinta yang menyala-nyala kepada Yesus dalam Ekaristi dan karenanya sungguh rindu menyambut-Nya dalam Komuni Kudus. Tetapi, hal itu tidak mungkin baginya karena usianya belum cukup untuk dapat menerima Komuni.

Tuhan mengaruniakan kepadanya suatu anugerah istimewa pada Pesta Kenaikan Yesus ke Surga pada tahun 1333. Sementara ia berdoa, sebuah Hosti tampak melayang-layang di udara di hadapannya. Imam segera dipanggil dan ia memberikan kepada Imelda Komuni Kudusnya. Imelda mengalami ekstasi dan tidak pernah bangun kembali. Ia wafat saat menyambut Komuni Kudusnya yang Pertama!

Devosi kepada Beata Imelda pun dimulai dan pada awal tahun 1900-an suatu komunitas Dominikan dibentuk dengan nama Suster-suster Dominikan dari Beata Imelda. Para biarawati ini berjuang keras menyebarluaskan cinta dan devosi kepada Ekaristi serta menggalakkan Adorasi Abadi. Jenasah Beata Imelda yang tetap utuh hingga kini dibaringkan di Gereja San Sigismondo dekat Universitas Bologna. Paus St. Pius X memaklumkan Imelda sebagai Pelindung Para Penerima Komuni Pertama.

Ya Kristus, biarkan kami mati setiap hari bagi-Mu dan menyambut Engkau dalam Ekaristi seakan-akan itulah komuni kami yang terakhir. Jadikan kami pula seperti anak-anak kecil, dengan cinta yang polos dan kepercayaan penuh akan cinta dan belas kasihan-Mu.





MIDDLEBURG ~ LOUVAIN, tahun 1374


Pada tahun 1374, seorang pemuda dengan dosa berat dalam jiwanya pergi menyambut Komuni Kudus. Ketika Hosti ditempatkan di atas lidahnya, Hosti berubah menjadi Daging sehingga ia tak dapat menelannya. Darah menetes dari bibirnya dan membasahi kain pada rel komuni. Imam bertindak cepat dengan mengambil Hosti Kudus serta menempatkannya dalam sebuah piala di altar.

Berita mengenai mukjizat ini tersebar keseluruh penjuru Belgia dan mukjizat Hosti dipindahkan 700 mil jauhnya ke Cologne. Sebuah ostensorium berhias indah dibuat. Sebagian Hosti dan sepotong kain dengan noda darah kemudian dibawa ke Louvain di mana telah dipersiapkan sebuah wadah reliqui yang indah.

Bagian mukjizat Ekaristi yang disimpan di Louvain berwarna agak kecoklatan dan dapat dikenali dengan mudah sebagai daging. Reliqui disimpan dalam sebuah wadah reliqui yang dibuat pada tahun 1803. Dokumen-dokumen penting dan hasil penelitian terhadap reliqui disimpan dalam perpustakaan Gereja St. Jacques.


SIENA, tahun 1730

Mukjizat Ekaristi ini terjadi pada akhir pekan Pesta Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, di kota Siena, Italia, pada tahun 1730. Siena adalah sebuah kota yang menawan, yang terkenal karena sejarah seni dan kebudayaannya, dan juga karena di kota itulah St. Katarina dan St. Bernardinus dari Siena dilahirkan.


Para pencuri berhasil masuk ke dalam gereja dan mencuri siborium emas yang berisi 351 Hosti yang telah dikonsekrir. Ketika para petinggi Gereja menyadari apa yang telah terjadi, segala kegiatan pada hari itu dihentikan dan doa-doa pun dipanjatkan demi kembalinya Hosti Kudus dengan selamat. Tiga hari kemudian, Hosti Kudus didapati muncul dari kotak dana gereja bagi orang-orang miskin dan jumlahnya masih utuh.


Hosti yang adalah Kristus dibersihkan dan kemudian diarak perlahan kembali ke gereja di mana dihaturkan sembah sujud. Hosti Kudus tidak disantap pada waktu itu. Tahun-tahun berlalu dan secara periodik Hosti disantap dan senantiasa didapati dalam keadaan baru.


Pada tahun 1850, uskup memerintahkan dilakukan pengujian yang hasilnya menguatkan bahwa Hosti masih dalam keadaan baru. Mereka juga melakukan pengujian yang sama atas hosti-hosti yang tidak dikonsekrasikan, yang ditempatkan dalam sebuah kotak kedap udara pada tahun 1789, ternyata didapati hanya sedikit saja yang tersisa.




DOA: Ya Kristus, ambillah balok dari mata kami! Berilah kami karunia untuk percaya bahwa Engkau sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus, seperti yang Engkau sabdakan dalam Kitab Suci.






BORDEAUX, tahun 1822
Setelah berakhirnya Revolusi Perancis, terjadi pembaharuan semangat iman dan Bordeaux diberkati dengan lahirnya beberapa komunitas religius baru. Salah satu di antaranya adalah komunitas Keluarga Kudus dari Bordeaux, di mana mukjizat Ekaristi ini terjadi.

Imam yang memimpin Adorasi Sakramen Mahakudus menulis sebuah dokumen resmi yang menyatakan bahwa ketika mentahtakan Sakramen Mahakudus, ia melihat kepala, dada dan lengan Sang Juruselamat di tengah suatu lingkaran yang mengelilingi-Nya bagaikan suatu lukisan berbingkai, tetapi Ia tampak hidup. Moeder Superior juga menyatakan bahwa ia melihat Yesus, juga putera altar dan beberapa saksi lain. Berdasarkan laporan dan penelitian, Uskup Agung Bordeaux memaklumkan pengakuan Gereja. Paus Leo XII juga segera menegaskan mukjizat dan menetapkan Pesta Keluarga Kudus untuk mengenangnya.

Setiap tahun, di biara-biara Kongregasi Keluarga Kudus, diadakan perayaan menghormati mukjizat Ekaristi ini. Monstran yang dipergunakan pada hari terjadinya mukjizat senantiasa disimpan di rumah biara di Bordeaux.



BETANIA, tahun 1991

Semua Mukjizat Ekaristi yang lain terjadi beberapa ratus tahun yang silam. Tetapi, mukjizat yang terjadi dalam Perayaan Misa di Betania, Venezuela, terjadi pada pesta SP Maria Dikandung Tanpa Dosa pada tahun 1991. Sekeping Hosti yang telah dikonsekrir, yang adalah sungguh Daging Kristus, mulai memancarkan darah. Sesudahnya, sebuah tim medis memastikan bahwa cairan yang memancar dari Hosti Kudus adalah darah manusia. Uskup setempat memaklumkannya sebagai tanda transsubstansiasi dengan mengatakan, “Tuhan hendak menyatakan kepada kita bahwa iman kita akan Hosti yang telah dikonsekrir adalah benar.”

Banyak peristiwa-peristiwa menakjubkan lainnya terjadi di Betania, termasuk penampakan-penampakan Bunda Maria yang disaksikan oleh beberapa ribu orang, berbagai penyembuhan-penyembuhan baik jasmani maupun rohani, dan seorang mistikus bernama Maria Esperanza yang dianugerahi karunia stigmata, bilokasi, dan levitasi (= terangkat dan melayang di udara) saat berdoa. Bapa Uskup sendiri menyaksikan suatu fenomena adikodrati dan menulis sepucuk surat pastoral yang menyatakan bahwa setelah penelitian dengan seksama, ia memaklumkan penampakan-penampakan tersebut sebagai benar dan berasal dari kuasa ilahi.

Kristus dan Bunda Maria berusaha memberitahukan kepada segenap umat manusia bahwa kita perlu menyerahkan segala kepercayaan kita kepada Tuhan dan berkarya demi kerajaan-Nya, dan bukan demi ego kita, demi kebanggaan kita, dan demi kemuliaan kita sendiri. Kita adalah terang dunia dan karenanya biarlah sesama melihat kita sebagai terang yang bersinar cemerlang, sebab kita telah ditebus oleh Darah Yesus Kristus dan karenanya patutlah kita senantiasa memuliakan Allah di surga!



sumber : “Miracles of the Eucharist” ; The Eucharistic Apostles of The Divine Mercy; www.thedivinemercy.org
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya

0 komentar: